Ancient Origins.net (23/8/2019) - Perawan Maria, ibu Yesus, adalah salah satu simbol kunci agama Kristen dan seorang wanita yang mengubah dunia. Namun, ia mungkin salah satu dari orang yang paling disalahpahami.
Menurut beberapa peneliti, kisah terkenal tentang seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual dengan seorang pria dan melahirkan disebabkan oleh kesalahan dalam terjemahan teks kuno.
Perawan Maria terkenal di Alkitab, tetapi tidak ada terlalu banyak bukti arkeologis tentang hidupnya. Selama berabad-abad, kisah tentang wanita yang bernama asli Miriam, ini telah mengubah dunia.
Klaim ketenaran terbesarnya adalah membesarkan seorang anak laki-laki bernama Joshua, yang kemudian dikenal sebagai Yesus. Sebagai Bunda Suci dalam agama Kristen, ia digambarkan sebagai simbol kemurnian dan kerendahan hati.
Kisah terkenal dari Alkitab mengatakan bahwa Miriam (Mary) adalah seorang wanita muda, yang bertemu malaikat dan diberi pesan bahwa ia akan melahirkan putranya. Namun, Toledot Yeshu, sebuah buku Yahudi kuno, menyajikan versi yang sangat berbeda dari kisah ini.
Para penulis Yahudi yang tidak dikenal mengklaim bahwa Miriam menikah dengan seorang pria bernama John, tetapi bertemu dengan seorang prajurit Romawi bernama Tiberius Pantera.
Maria jatuh cinta dan mengkhianati John. Ketika John tau, Maria hamil dan John memutuskan untuk menceraikannya.
Tiberius mengganti nama menjadi Yosefus dan menciptakan sebuah keluarga dengan Maria dan putra kecil mereka Yosua (Yesus). Bocah itu terkenal karena memiliki banyak mukjizat. Beberapa kemampuannya dikatakan: berjalan di atas air, mengubah air menjadi anggur, dan banyak lagi.
Kisah Perawan Maria berasal dari kesalahan penerjemahan. Terjemahan umum didasarkan pada terjemahan terdahulu dan makna di balik kata-kata sering diterjemahkan oleh spesialis dalam bahasa tertentu. Selain itu, banyak terjemahan dibuat dari cerita ini berdasarkan kamus yang dibuat oleh para spesialis dalam bahasa Latin - yang merupakan kunci misteri di balik kata "perawan".
Kata "perawan'' berasal dari bahasa Latin ''virgo'', yang berarti ''gadis'' atau wanita yang tidak berpengalaman secara seksual. Kata ini adalah dasar bagi kisah-kisah tentang Mary sebagai seorang wanita yang belum pernah melakukan hubungan intim dengan seorang pria.
Namun, secara historis istilah perawan berarti "satu-dalam-dirinya" - seorang wanita yang tidak membutuhkan pria. Interpretasi ini lebih mewakili seorang wanita yang mandiri, bebas secara finansial, kuat secara mental, dan tidak terlalu bergantung pada kekasih atau pasangannya.
Comments
Post a Comment