Kisah Aneh Black Prince of Canterbury Skip to main content

Kisah Aneh Black Prince of Canterbury


Edward of Woodstock juga dikenal sebagai Pangeran Hitam, dimakamkan di katedral Canterbury.

Pangeran abad ke-14 ini adalah putra tertua Raja Edward III dan Philippa dari Hainault. Biografinya tidak mengesankan, tetapi batu nisannya diukir dengan pahatan disertai dengan tulisan aneh yang membuatnya terkenal.

Alasan utama mengapa Edward begitu populer disebabkan ia adalah Pangeran Inggris pertama yang tidak menjadi Raja Inggris. Ayahnya meninggal setahun setelah dirinya.

Sepanjang hidup Edward, dihabiskan dalam dunia militer. Ketika mencapai usia dewasa, ia menjadi pemimpin militer karismatik dan kuat yang memenangkan perang atas Prancis selama pertempuran Poitiers dan Crecy, membuatnya menjadi pahlawan nasional selama beberapa lama. Namun, dia hanya salah satu dari banyak pemimpin militer yang kuat di masa itu.

Edward dikenal sebagai seorang Duke dan  pemimpin tanpa mahkota. Diyakini ia menderita disentri amuba, yang memengaruhi kepribadiannya yang pemarah.


Alasan paling umum mengapa Edward dijuluki Pangeran Hitam adalah karena kekejamannya terhadap Perancis dan musuh-musuhnya yang lain. Hidupnya penuh dengan darah dan perang. Ia tidak memiliki belas kasihan terhadap musuh-musuhnya dan hal ini membuatnya jadi karakter ikonik.

Meskipun kejam, namun setelah menangkap Raja John the Good, ia memperlakukannya dengan rasa hormat yang layak dia dapatkan seorang raja. Namun, diluar itu semua ia menggunakan metode agresif melawan musuh non-kerajaan.

Edward menikah dengan sepupunya, Joan, meski telah memiliki banyak anak haram yang lahir sebelumnya. Nyonya Edith dari Willesford memberinya salah satu putra kesayangan bernama Roger Clarendon (1352-1402). Wanita tak dikenal juga melahirkan putra-putranya Edward, John, dan Charles. Bersama Joan, ia memiliki dua putra: Edward dan Richard. Kedua anak laki-laki mereka lahir di Prancis, tempat Edward dan Joan bertugas sebagai penguasa Aquitaine.

Edward meninggal pada usia 45 tahun karena disentri dan penyakit lain yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa penyakit yang mungkin dideritanya adalah nefritis, sirosis, dan edema. Kemungkinan ia juga menderita  luka parah selama perang. Karena kondisinya yang buruk, dokter menyarankannya kembali ke Inggris.

Edward kembali ke Inggris beberapa bulan sebelum kematiannya dan menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya di Istana Westminster. Keinginan terakhirnya adalah dimakamkan di ruang bawah tanah Canterbury. Kapel itu juga disiapkan untuk istrinya Joan Countess of Kent, yang dimakamkan bertahun-tahun kemudian.

Batu nisannya dipulihkan pada tahun 2006, membuatnya lebih terkenal daripada yang diperkirakan.

https://www.ancient-origins.net/history-famous-people/strange-story-black-prince-canterbury-006611

Comments

Popular posts from this blog

Ordo St. Lazarus, Misteri Para Ksatria Dengan Penyakit Kusta

Dokumen-dokumen abad pertengahan menyebutnya sama dengan Knights Templar yang terkenal, Knights Hospitaller yang kuat (atau Knights of St John), dan Knights Teutonic yang brutal. Sementara ketiganya masih menjadi subjek penelitian tanpa akhir, legenda dan budaya pop menata ulang penggunaan lambang salib hijau Ksatria St Lazarus dalam sejarah perang suci. Sebenarnya ada enam orang kudus Katolik Roma yang dikenal yang disebut Lazarus, dan tidak jelas yang mana yang dihormati. Dua yang paling mungkin adalah Lazarus dari Betany dan pengemis Lazarus yang ditolak oleh orang kaya, tetapi menemukan tempatnya di surga. Lazarus pengemis diyakini oleh para sarjana menderita kusta, dan kedua tokoh ini telah tergabung dalam imajinasi Abad Pertengahan sebagai hasil dari citra mengerikan dari penderita kusta. Singkatnya, satu orang dibangkitkan dari kematian, dan yang lainnya diangkat ke surga dari keadaan mati. Kusta adalah infeksi bakteri kronis yang mempengaruhi saraf ekstremitas, kuli...

5 Dongeng Disney yang Diambil Dari Kisah Nyata

Banyak dari kita tumbuh dengan menonton film-film Disney dan kisah tentang para putri, peri dan ratu jahat yang menjadi bagian dari zeitgeist modern. Beberapa film asli dari Disney terinspirasi oleh cerita rakyat kuno - seperti putri Salju, Cinderella, dan Putri Duyung semuanya terinspirasi oleh dongeng Eropa. Tetapi tidak semuanya adalah dongeng, beberapa cerita didasarkan pada kisah nyata. Kisah-kisah itu mungkin telah diperindah,  atau diberi sentuhan lebih banyak oleh Disney Baca juga : Chiloé Pulau Paling Misterius Di Chili Pocahontas Film Disney yang paling terkenal berdasarkan sejarah nyata adalah film Pocahontas 1995 - sebuah roman musikal yang berfokus pada hubungan antara puteri Powhatan Pocahontas dan pemukim Inggris John Smith. Film ini berkisah tentang ketegangan antara penduduk asli Amerika dan Inggris yang  mencoba mengambil tanah penduduk setempat, tetapi berakhir dengan Pocahontas menyelamatkan nyawa Smith yang memfasilitasi gencatan senj...

Frank Abagnale, Penipu Jenius Yang Sukses Kelabui FBI

Bagian dari kehidupan Frank Abagnale yang luar biasa digambarkan dalam film Catch Me If You Can, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio. Baik film dan drama Broadway pada 2011 didasarkan pada memoar Abagnale sendiri dengan judul yang sama, ditulis pada 1980. Dilahirkan pada 27 April 1948, Frank Abagnale Jr dibesarkan di New York bagian utara. Orang tua Abagnale bercerai sejak dini. Hidup dengan ayahnya membuat Abagnale mulai mengutil di usia belasan tahun. Ayahnya mengizinkannya menggunakan kartu kredit, membuat Abagnale memiliki kesempatan mengutil uang dan mengambil keuntungan dari kartu ayahnya. Dia akan membeli barang-barang, dan kemudian mendapatkan bagian dari penjualan kembali dengan uang tunai. Ia berbagi sebagian uang dengan para pegawai yang melakukan transaksi. Penipuan itu berhasil sampai ayah Abagnale mendapatkan tagihan kartu kredit dalam jumlah besar. Tidak lama setelah ditangkap dan dikirim ke sekolah untuk anak-anak nakal, Abagnale melarikan diri dari rumah p...