Tiamat adalah dewa ambigu yang memainkan peran penting dalam mitos penciptaan Mesopotamia kuno. Dia adalah personifikasi dari laut purba, dimana generasi pertama dewa dilahirkan. Namun, Tiamat dikalahkan oleh Marduk, dewa pelindung Babel.
Secara tradisional, Tiamat dianggap berbentuk naga, meskipun tidak ada gambar yang berasal dari zaman Mesopotamia yang telah diidentifikasi menggambarkan sang dewi ini.
Mitos utama yang menampilkan Tiamat adalah Enuma Elish, mitos penciptaan Babel. Dalam mitos ini, Tiamat adalah karakter yang agak ambigu, karena ia pertama kali digambarkan sebagai sosok yang positif, seperti ibu, meskipun kemudian dalam mitos, ia ditransformasikan menjadi antagonis.
Enuma Elish dimulai dengan penciptaan para dewa, sebagai hasil dari persatuan antara Apsu dan Tiamat.
Menurut kepercayaan Mesopotamia, Apsu adalah personifikasi air tawar, sementara Tiamat adalah air laut yang asin. Dua dewa pertama yang diciptakan dari penyatuan Apsu dan Tiamat adalah Lahmu dan Lahamu, yang kemudian melahirkan Anshar dan Kishar.
Dua generasi dewa lagi diciptakan, dan para dewa yang lebih muda menjadi gangguan bagi Apsu dan Tiamat.
Terlepas dari masalah yang disebabkan oleh para dewa muda, Tiamat mentolerir mereka. Namun, Apsu tidak tahan lagi dengan perilaku mereka, dan berniat untuk menghancurkan mereka. Ketika dia mengatakan rencananya kepada Tiamat, dia tidak senang.
Para dewa mengetahui tentang rencana Apsu, dan salah satu dari mereka, Ea, memakai mantra tidur pada Apsu, dan membunuhnya.
Comments
Post a Comment