Revolusi Perancis tahun 1789 adalah salah satu pergolakan sosial paling dramatis dalam sejarah. Bercampur dengan isu-isu ekonomi, sosial dan politik.
Perancis memiliki gaya hidup hedonistik monarki dan aristokrasi, sementara rakyat jelata kelaparan di jalanan. Hal ini dianggap sebagai salah satu pemicu utama dalam memulai revolusi.
Baca Juga :
Misteri Pembunuhan Bocah Tak Dikenal yang Tak Terpecahkan Hingga Kini
Seperti banyak orang dengan terlalu banyak waktu dan uang di tangan mereka, para bangsawan yang menduduki Versailles di abad ke-18 dianggap telah terlibat dalam pesta pora. Louis XIV, dikenal karena perilaku tidak bermoralny yang terang-terangan.
Louis XIV dimahkotai pada 7 Juni 1654 dan memerintah sebagai raja Prancis selama 61 tahun. Sepanjang hidupnya, ia memiliki segudang skandal seksual sebelum, selama, dan setelah pernikahannya dengan Ratu Marie Thérèse.
Ayahnya meninggal ketika Louis XIV baru berusia lima tahun. Ibunya mengambil kendali pemerintah dan memerintah semua urusan negara, termasuk setiap elemen pengasuhan putranya.
Ketika dia mencapai usia 15 tahun, Anne memutuskan sudah saatnya putranya menikah, ia memilih menikahkannya dengan Kate.
Penulis biografi Louis XIV, Antonia Fraser, mengatakan Kate berusia 39 tahun ketika dia dipaksa untuk menikah.
Baik raja dan istrinya memiliki ketertarikan dengan orang-orang Afrika. Raja diketahui memiliki kecenderungan menyukai wanita eksotis, sementara ratu mempekerjakan orang kulot hitam sebagai badut.
Tak satu pun dari fakta-fakta ini yang sangat mengejutkan, tetapi ada skandal yang menyebut Biarawati Hitam dari Moret adalah putri Ratu Marie Thérèse.
Pada tahun 1664, dilaporkan bahwa sang ratu telah melahirkan bayi berkulit gelap, tetapi para sejarawan percaya bayi itu sebenarnya lahir dengan tubuh biru karena kekurangan oksigen.
Pada 1683, Ratu Marie Thérèse meninggal karena penyakit yang mengerikan, meninggalkan Louis XIV sebagai duda. Raja tidak pernah secara resmi mengumumkan ratu baru, tetapi diyakini bahwa dia menikah lagi.
Pengasuh untuk banyak anak haramnya, Françoise d'Aubigné, Marquise de Maintenon menarik perhatian raja. Namun pernikahan mereka dikabarkan tidak diakui secara resmi, karena statusnya yang rendah.
Dalam memoarnya, Duc de Saint-Simon menceritakan "misa di tengah malam" yang diawasi oleh beberapa saksi dan diyakini sebagai pernikahan kedua Louis XIV.
Comments
Post a Comment