Caligula Dan Kisah Hidupnya Yang Sebenarnya Tragis Skip to main content

Caligula Dan Kisah Hidupnya Yang Sebenarnya Tragis


Caligula adalah kaisar paling kejam dari Roma. Pemerintahannya yang berlangsung dari 37-41 AD dipenuhi dengan pembunuhan dan pesta pora.

Sepanjang hidupnya ia juga mengalami tragedi yang mengerikan, kebencian mendalam pada orang yang membunuh keluarganya, kekuatan besar sebagai kaisar Roma, dan akhirnya, kematian yang brutal.

Di tahun terakhir hidupnya, perilakunya dianggap aneh dan ekstrem oleh sebagian orang, sehingga banyak yang percaya bahwa ia gila atau menderita suatu penyakit.

Baca Juga :
Kisah Asli Pinocchio Ternyata Brutal dan Cabul

Latar belakang Caligula

Caligula lahir pada 31 Agustus, 12 M di Antium, Italia (sekarang dikenal sebagai Anzio, Italia).

Orang tuanya bernama Germanicus dan Agrippina the Elder, dengan lima saudara bernama Nero, Drusus, Agrippina the Younger, Julia Drusilla, dan Julia Livilla. Nama aslinya adalah Gayus Caesar Germanicus, tetapi pada usia tiga tahun diberi julukan Caligula, yang berarti "sepatu bot kecil".

Ayahnya Germanicus adalah keponakan dan putra angkat Kaisar Tiberius. Kematian Germanicus pada 19 Masehi, disertai dengan desas-desus bahwa Tiberius telah memerintahkan meracuninya karena mereka adalah lawan politik.

Agrippina the Elder percaya Tiberius bertanggung jawab atas kematian suaminya, sehingga ia secara terbuka menyatakan akan membalas dendam atas suaminya yang sudah meninggal. Sebagai tanggapan, Tiberius memenjarakan Agrippina the Elder, Nero, dan Drusus. Mereka bertiga binasa saat dipenjara.

Karena masih kecil, Caligula dibebaskan dari hukuman dan dikirim untuk tinggal bersama Livia - ibu Tiberius.

Pada 31 M, Caligula dipanggil ke pulau Capri untuk tinggal bersama Tiberius. Caligula diadopsi oleh pembunuh ayahnya, dan  terpaksa menyembunyikan kebencian pada  orang tua angkatnya.

Bersama sepupunya Gemellus, mereka dijadikan pewaris takhta yang sama. Namun, setelah kematian Tiberius pada 37 M, sekutu Caligula, Marco mengatur agar Caligula dinobatkan sebagai satu-satunya kaisar, sedangkan Gemellus dan Marco dihukum mati.

Caligula baru berusia 25 tahun ketika menjadi kaisar Roma pada 37 Masehi. Ia adalah seorang kaisar yang dicintai dan disambut oleh rakyatnya.

Hal ini tak lain karena ia memberikan bonus kepada mereka yang berada di militer, menghilangkan pajak yang tidak adil, dan membebaskan mereka yang telah dipenjara secara tidak adil. Juga memerintahkan tulang-tulang ibu dan saudara lelakinya diambil, dan menempatkannya di makam Augustus.

Beberapa bulan setelah Caligula menjadi kaisar, dia jatuh sakit. Diyakini bahwa dia mungkin diracuni.

Setelah sembuh dari penyakitnya,  Caligula menjadi gila. Dia membunuh semua yang dekat dengannya, termasuk sepupu dan anak angkatnya, yang membuat nenek Caligula marah dan meninggal sesudahnya.

Ada pendapat berbeda tentang bagaimana neneknya meninggal, ada yang mengatakan dia bunuh diri, dan yang lainnya bersikeras dia diracuni.

Hal paling aneh yang dilakukan Caligula adalah menobatkan dirinya sendiri sebagai   dewa hidup dan memerintahkan pembangunan jembatan antara istananya dan Kuil Yupiter, sehingga dia bisa bertemu dengan dewa.

Caligula muncul di depan umum dengan berpakaian seperti berbagai dewa, seperti Hercules, Mercury, Venus, dan Apollo. Kabarnya, ia mulai menyebut dirinya sebagai dewa ketika bertemu dengan para politisi.

Tindakan Caligula yang semakin keterlaluan, membuat orang-orang Roma membencinya, dan ingin menyingkirkannya dari kekuasaan.


Pada satu titik, Caligula menyatakan kepada Senat bahwa ia akan meninggalkan Roma dan pindah ke Mesir, di mana ia akan disembah sebagai dewa yang hidup.

Pada 24 Januari, 41 M, sekelompok penjaga menyerang Caligula setelah olahraga. Dia ditikam lebih dari 30 kali dan dimakamkan di kuburan yang dangkal.

Chaerea dikatakan sebagai orang pertama yang menikam Caligula, dan yang lain bergabung setelahnya. Istri dan anak perempuannya juga ditikam dan dibunuh.

Setelah kematiannya, Senat meminta agar Caligula dihapus dari sejarah Romawi, dan memerintahkan penghancuran semua patungnya.

Orang-orang Roma yang marah atas kematian Caligula menuntut balas dendam terhadap mereka yang membunuh kaisarnya.

Paman Caligula, Claudius, menjadi kaisar Romawi berikutnya dan memerintahkan hukuman mati bagi siapa pun yang terlibat dalam kematian Caligula.

Apa penyebab kegilaan Caligula?

Beberapa mengatakan bahwa Caligula gila, tetapi para sejarawan juga berteori bahwa Caligula mungkin menderita epilepsi dan hidup dengan ketakutan terus-menerus akan kejang.

Teori ini didukung oleh fakta bahwa Caligula pernah berbicara kepada bulan (dulu diyakini bahwa epilepsi disebabkan oleh efek bulan). Sejarawan lain berteori bahwa Caligula mungkin menderita hipertiroidisme dan menunjukkannya dengan sifat lekas marah. Sakit kepala juga dikatakan sebagai masalah umum bagi kaisar.

Comments

Popular posts from this blog

Buku Hitler Berisi Rencana Detail Holocaust Mengerikan Ditemukan Kembali

Library and Archives Canada baru-baru ini mengakuisisi buku tahun 1944, yang sebelumnya dimiliki oleh Adolf Hitler yang merinci cetak biru holocaust Amerika Utara. Laporan setebal 137 halaman, berjudul "Statistik, Media, dan Organisasi Yahudi di Amerika Serikat dan Canada," ditulis oleh ahli bahasa dan peneliti Heinz Kloss, yang berfokus pada kebangsaan dan bahasa untuk menciptakan sensus sistematis populasi Yahudi di benua itu. Dokumen itu dibeli tahun lalu dengan harga $ 4.500 dan diumumkan kepada publik Sabtu lalu, satu hari sebelum Hari Peringatan Holocaust Internasional. Kloss melakukan riset serius pada populasi Yahudi Amerika Utara, dan mengumpulkan jaringan simpatisan Nazi Amerika Utara dan organisasi Yahudi sepanjang kunjungannya ke A.S. pada 1936 dan 1937, dengan data sensus 1930-an sebagai fondasi laporan. Tujuan Kloss adalah untuk mengumpulkan data spesifik Yahudi, mengkonfirmasi angka-angka, dan berkontribusi pada upaya genosida Hitler. ...

Ordo St. Lazarus, Misteri Para Ksatria Dengan Penyakit Kusta

Dokumen-dokumen abad pertengahan menyebutnya sama dengan Knights Templar yang terkenal, Knights Hospitaller yang kuat (atau Knights of St John), dan Knights Teutonic yang brutal. Sementara ketiganya masih menjadi subjek penelitian tanpa akhir, legenda dan budaya pop menata ulang penggunaan lambang salib hijau Ksatria St Lazarus dalam sejarah perang suci. Sebenarnya ada enam orang kudus Katolik Roma yang dikenal yang disebut Lazarus, dan tidak jelas yang mana yang dihormati. Dua yang paling mungkin adalah Lazarus dari Betany dan pengemis Lazarus yang ditolak oleh orang kaya, tetapi menemukan tempatnya di surga. Lazarus pengemis diyakini oleh para sarjana menderita kusta, dan kedua tokoh ini telah tergabung dalam imajinasi Abad Pertengahan sebagai hasil dari citra mengerikan dari penderita kusta. Singkatnya, satu orang dibangkitkan dari kematian, dan yang lainnya diangkat ke surga dari keadaan mati. Kusta adalah infeksi bakteri kronis yang mempengaruhi saraf ekstremitas, kuli...

5 Dongeng Disney yang Diambil Dari Kisah Nyata

Banyak dari kita tumbuh dengan menonton film-film Disney dan kisah tentang para putri, peri dan ratu jahat yang menjadi bagian dari zeitgeist modern. Beberapa film asli dari Disney terinspirasi oleh cerita rakyat kuno - seperti putri Salju, Cinderella, dan Putri Duyung semuanya terinspirasi oleh dongeng Eropa. Tetapi tidak semuanya adalah dongeng, beberapa cerita didasarkan pada kisah nyata. Kisah-kisah itu mungkin telah diperindah,  atau diberi sentuhan lebih banyak oleh Disney Baca juga : ChiloĆ© Pulau Paling Misterius Di Chili Pocahontas Film Disney yang paling terkenal berdasarkan sejarah nyata adalah film Pocahontas 1995 - sebuah roman musikal yang berfokus pada hubungan antara puteri Powhatan Pocahontas dan pemukim Inggris John Smith. Film ini berkisah tentang ketegangan antara penduduk asli Amerika dan Inggris yang  mencoba mengambil tanah penduduk setempat, tetapi berakhir dengan Pocahontas menyelamatkan nyawa Smith yang memfasilitasi gencatan senj...