"Dibalik kesuksesan pria, ada wanita hebat dibelakangnya" pepatah ini tidak hanya berlaku bagi pria sukses di dunia ini, tapi juga pria-pria yang terkenal paling buruk dalam sejarah.
Berikut ini para wanita tangguh dibalik pria terburuk dalam sejarah.
Eva Braun
Eva bertemu Hitler di tahun 1929, ketika dirinya masih berusia 17 tahun, sementara usia Hitler kala itu 42 tahun. Perbedaan usia di antara mereka tidak menjadi penghalang hubungan petinggi Nazi itu. Selama 16 tahun hubungan mereka, tercatat Braun melakukan 2 kali percobaan bunuh diri untuk mencari perhatian Hitler. Meski hubungan mereka sangat dekat, Hitler menolak untuk tampil dihadapan umum bersama Eva, karena dia percaya terlibat dalam suatu hubungan akan mengurangi citranya sebagai Führer yang tangguh.
Pada tahun 1945, ketika pasukan Sekutu menyerang bunkernya di Berlin, Braun dan Hitler menikah, kemudian menyegel diri mereka di sebuah ruangan dan mengakhiri hidup bersama.
Baca Juga :
Kisah Tragis Kembar Siam Sesungguhnya
Sajida Talfah
Sajida Talfah adalah istri mantan diktator Irak Saddam Hussein, yang tercatat masih merupakan sepupu biologisnya. Pernikahan di antara keduanya berlangsung pada tahun 1963. Setelah 50 tahun menikah, pada tahun 1986, Hussein menikah lagi dengan Samira Shahbandar. Hal ini memicu kemarahan Talfah dan putra mereka, Uday Hussein.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1988, Uday membunuh pengawal ayahnya, Kamel Hana Gegeo, yang dianggap bertanggung jawab memperkenalkan Hussein dengan Shabandar.
Setelah invasi AS ke Irak pada 2003 dan eksekusi Hussein pada 2006, Talfah melarikan diri dari negara itu. Laporan muncul pada 2015 tentang kematiannya, tetapi keluarga Hussein dengan cepat meredam desas-desus itu. Kini keberadaan Talfah tidak diketahui.
Ko Young Hee
Ko Young Hee adalah satu dari empat wanita yang memiliki hubungan dengan Kim Jong-il, sekaligus ibu kandung Kim Jong-un. Terlepas dari kerahasiaan seputar identitasnya, diyakini dia memegang pengaruh besar terhadap suaminya yang diktator, dan sering menasihatinya tentang masalah politik.
Ko Young Hee meninggal pada tahun 2004 karena komplikasi yang berkaitan dengan kanker payudara.
Safia Farkash
Safia Farkash adalah istri pemimpin ekstremis Libya - Muammar Gaddafi dan ibu bagi enam dari delapan anaknya. Dia dilaporkan bertemu Khadafi sekitar tahun 1970 ketika bekerja sebagai perawat. Ketika itu dia merawat Khadafi yang menderita radang usus buntu.
Farkash menjalani kehidupan yang tenang dan jauh dari mata publik selama pemerintahan Gaddafi. Setelah pembunuhannya, dia menjadi pendukung terang-terangan untuk penyelidikan atas kematian suaminya.
Amal al-Sadah
Amal al-Sadah bukan satu-satunya istri Osama bin Laden, namun Sadah dianggap sebagai istri favoritnya. Dia diduga berdiri di samping bin Laden selama serangan 11 September 2001, sampai kematiannya pada tahun 2011. Pamannya ingat al-Sadah mengatakan kepada suaminya, "Aku ingin menjadi martir bersamamu dan aku tidak akan pergi selama kamu masih hidup. " Al-Sadah mengalami luka di kakinya saat penggerebekan yang merenggut nyawa bin Laden.
Pada 2012, ia dilaporkan tinggal di suatu tempat di Pakistan dalam kurungan, meskipun ia muncul kembali pada Mei 2017 untuk memberikan laporan tentang malam terakhirnya dengan bin Laden.
Paula Rader
Dennis Rader, juga dikenal sebagai BTK menyembunyikan kejahatan keji tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga seluruh keluarganya untuk jangka waktu 30 tahun lebih. Setelah penangkapan dan pengakuanny pada tahun 2005, istri Rader, Paula Rader menceraikannya.
Terlepas dari beberapa spekulasi bahwa Dietz mengetahui kegiatan suaminya dan menutup mata, pihak berwenang percaya bahwa, walaupun dia memiliki kecurigaan, dia tidak benar-benar mengetahui detail kehidupan rahasia Dennis Rader.
Nadezhda Alliluyeva
Nadezhda Alliluyeva pertama kali bertemu Joseph Stalin ketika dia berusia 10 tahun, sementara ayahnya, Sergei Alliluyev, melindungi pemimpin masa depan Soviet itu setelah melarikan diri dari pengasingan Siberia. Dia dan Stalin menikah pada 1919, ketika dia berusia 18 tahun, dan Stalin berusia 39 tahun. Pernikahan mereka dipenuhi ketegangan karena Stalin sangat kasar.
Alliluyeva dilaporkan menderita sakit kepala parah, dan ini ditengarai menjadi alasannya untuk bunuh diri pada tahun 1932. Namun, sebuah film dokumenter di tahun 2005 menyajikan bukti bahwa dia pada kenyataannya, dibunuh, mungkin oleh Stalin sendiri, karena mengkritik kebijakannya di sebuah pesta pada malam kematiannya.
Khieu Ponnary
Khieu Ponnary mungkin akan menjalani hidup sebagai guru sekolah biasa, seandainya tidak bertemu dengan Saloth Sar, yang kemudian dikenal sebagai Pol Pot. Setelah menguasai Kamboja pada tahun 1975, Pol Pot menunjuk Ponnary sebagai menteri urusan sosial. Tetapi pada saat itu, kesehatan mental Ponnary memburuk. Diyakini dia dilembagakan sekitar tahun 1978. Pada tahun 1979, Pol Pot menceraikannya dan menikahi wanita lain.
Ponnary mendapatkan amnesti dari pemerintah Kamboja pada tahun 1996. Ia dirawat oleh Thirith dan leng Sary hingga kematiannya pada tahun 2003.
Sumber : https://m.ranker.com/list/women-behind-historys-worst-men/christopher-shultz?ref=browse_list&l=2
Berikut ini para wanita tangguh dibalik pria terburuk dalam sejarah.
Eva Braun
Eva bertemu Hitler di tahun 1929, ketika dirinya masih berusia 17 tahun, sementara usia Hitler kala itu 42 tahun. Perbedaan usia di antara mereka tidak menjadi penghalang hubungan petinggi Nazi itu. Selama 16 tahun hubungan mereka, tercatat Braun melakukan 2 kali percobaan bunuh diri untuk mencari perhatian Hitler. Meski hubungan mereka sangat dekat, Hitler menolak untuk tampil dihadapan umum bersama Eva, karena dia percaya terlibat dalam suatu hubungan akan mengurangi citranya sebagai Führer yang tangguh.
Pada tahun 1945, ketika pasukan Sekutu menyerang bunkernya di Berlin, Braun dan Hitler menikah, kemudian menyegel diri mereka di sebuah ruangan dan mengakhiri hidup bersama.
Baca Juga :
Kisah Tragis Kembar Siam Sesungguhnya
Sajida Talfah
Sajida Talfah adalah istri mantan diktator Irak Saddam Hussein, yang tercatat masih merupakan sepupu biologisnya. Pernikahan di antara keduanya berlangsung pada tahun 1963. Setelah 50 tahun menikah, pada tahun 1986, Hussein menikah lagi dengan Samira Shahbandar. Hal ini memicu kemarahan Talfah dan putra mereka, Uday Hussein.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1988, Uday membunuh pengawal ayahnya, Kamel Hana Gegeo, yang dianggap bertanggung jawab memperkenalkan Hussein dengan Shabandar.
Setelah invasi AS ke Irak pada 2003 dan eksekusi Hussein pada 2006, Talfah melarikan diri dari negara itu. Laporan muncul pada 2015 tentang kematiannya, tetapi keluarga Hussein dengan cepat meredam desas-desus itu. Kini keberadaan Talfah tidak diketahui.
Ko Young Hee
Ko Young Hee adalah satu dari empat wanita yang memiliki hubungan dengan Kim Jong-il, sekaligus ibu kandung Kim Jong-un. Terlepas dari kerahasiaan seputar identitasnya, diyakini dia memegang pengaruh besar terhadap suaminya yang diktator, dan sering menasihatinya tentang masalah politik.
Ko Young Hee meninggal pada tahun 2004 karena komplikasi yang berkaitan dengan kanker payudara.
Safia Farkash
Safia Farkash adalah istri pemimpin ekstremis Libya - Muammar Gaddafi dan ibu bagi enam dari delapan anaknya. Dia dilaporkan bertemu Khadafi sekitar tahun 1970 ketika bekerja sebagai perawat. Ketika itu dia merawat Khadafi yang menderita radang usus buntu.
Farkash menjalani kehidupan yang tenang dan jauh dari mata publik selama pemerintahan Gaddafi. Setelah pembunuhannya, dia menjadi pendukung terang-terangan untuk penyelidikan atas kematian suaminya.
Amal al-Sadah
Amal al-Sadah bukan satu-satunya istri Osama bin Laden, namun Sadah dianggap sebagai istri favoritnya. Dia diduga berdiri di samping bin Laden selama serangan 11 September 2001, sampai kematiannya pada tahun 2011. Pamannya ingat al-Sadah mengatakan kepada suaminya, "Aku ingin menjadi martir bersamamu dan aku tidak akan pergi selama kamu masih hidup. " Al-Sadah mengalami luka di kakinya saat penggerebekan yang merenggut nyawa bin Laden.
Pada 2012, ia dilaporkan tinggal di suatu tempat di Pakistan dalam kurungan, meskipun ia muncul kembali pada Mei 2017 untuk memberikan laporan tentang malam terakhirnya dengan bin Laden.
Paula Rader
Dennis Rader, juga dikenal sebagai BTK menyembunyikan kejahatan keji tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga seluruh keluarganya untuk jangka waktu 30 tahun lebih. Setelah penangkapan dan pengakuanny pada tahun 2005, istri Rader, Paula Rader menceraikannya.
Terlepas dari beberapa spekulasi bahwa Dietz mengetahui kegiatan suaminya dan menutup mata, pihak berwenang percaya bahwa, walaupun dia memiliki kecurigaan, dia tidak benar-benar mengetahui detail kehidupan rahasia Dennis Rader.
Nadezhda Alliluyeva
Nadezhda Alliluyeva pertama kali bertemu Joseph Stalin ketika dia berusia 10 tahun, sementara ayahnya, Sergei Alliluyev, melindungi pemimpin masa depan Soviet itu setelah melarikan diri dari pengasingan Siberia. Dia dan Stalin menikah pada 1919, ketika dia berusia 18 tahun, dan Stalin berusia 39 tahun. Pernikahan mereka dipenuhi ketegangan karena Stalin sangat kasar.
Alliluyeva dilaporkan menderita sakit kepala parah, dan ini ditengarai menjadi alasannya untuk bunuh diri pada tahun 1932. Namun, sebuah film dokumenter di tahun 2005 menyajikan bukti bahwa dia pada kenyataannya, dibunuh, mungkin oleh Stalin sendiri, karena mengkritik kebijakannya di sebuah pesta pada malam kematiannya.
Khieu Ponnary
Khieu Ponnary mungkin akan menjalani hidup sebagai guru sekolah biasa, seandainya tidak bertemu dengan Saloth Sar, yang kemudian dikenal sebagai Pol Pot. Setelah menguasai Kamboja pada tahun 1975, Pol Pot menunjuk Ponnary sebagai menteri urusan sosial. Tetapi pada saat itu, kesehatan mental Ponnary memburuk. Diyakini dia dilembagakan sekitar tahun 1978. Pada tahun 1979, Pol Pot menceraikannya dan menikahi wanita lain.
Ponnary mendapatkan amnesti dari pemerintah Kamboja pada tahun 1996. Ia dirawat oleh Thirith dan leng Sary hingga kematiannya pada tahun 2003.
Sumber : https://m.ranker.com/list/women-behind-historys-worst-men/christopher-shultz?ref=browse_list&l=2
Comments
Post a Comment