Pada abad ke-18 sejumlah orang kaya di Inggris dan Irlandia memutuskan untuk membuat malam mereka menjadi lebih menyenangkan dengan membuat sebuah klub rahasia yang bernaa Klub Hellfire.
Klub ini populer sepanjang tahun 1700-an, meski klub ini
termasuk organisasi tidak resmi yang sangat tertutup. Menurut Abarta Heritage,
kelompok ini lahir di kalangan kelas
atas yang terpesona dengan Filsafat Pencerahan.
Klub Hellfire pertama dimulai pada tahun 1719 yang
dijalankan oleh Philip First Duke Of Wharton. Setelahnya bermunculan banyak
tokoh dengan cepat dan klub itu menjadi makin tersohor karena pesta pora dan
pembunuhan kecil yang mereka lakukan. Banyaknya rahasia yang melingkupi klub
ini membuatnya memiliki sejunlah desas-desus di dalamnya.
Baca Juga
Para anggota klub Hellfire memiliki satu kesamaan, mereka
kaya dan tidak memedulikan hukum moral dalam masyarakat. Mereka juga memiliki
hak istimewa hingga mereka bisa keluar dari banyak masalah. Hal ini membuat
publik banyak berspekulasi tentang apa saja yang dilakukan klub ini dan
anggotanya.
Klub Hellfire umumnya dikaitkan dengan kisal ritual Setan
dan transaksi dengan iblis. Menurut legenda populer, Klub Hellfire Dublin
selalu meninggalkan satu kursi kosong, kalau-kalau Iblis ingin bergabung dengan
mereka.
Kisah paling terkenal berasal dari Simon Luttrell, seorang
sheriff dari Dublin City. Ada desas-desus mengatakan jika ia telah menjual
jiwanya pada iblis.
Lord Santry adalah pemabuk yang juga menyukai melakukan
sejumlah kekerasan dan pembunuhan. Dia memiliki banyak pelayan yang akan
membawanya berkendara dan berkeliling.
Sejarah mencatat apa yang terjadi pada pelayannya jika ia sedang sakit. Santry
memaksa pelayannya minum satu liter brendi kemudian membakarnya di tempat
tidur.
Kisah lain mengatakan jika ia pernah memaksa seorang pria untuk minum brendi selama pertemuan Hellfire
Club dan membakarnya. Dia tidak pernah dituntut atas kejahatannya karena dia
sering membungkam semua orang dengan suap.
Legenda mengatakan bahwa dia menghunus pedangnya dan menikam
seorang karyawan kedai minuman yang menertawakannya. Suapnya bekerja beberapa
saat, tapi dia kemudian diadili dan mengklaim jika lelaki itu meninggal karena
gigitan tikus. Dia dinyatakan bersalah tetapi tidak dieksekusi karena pamannya
yang kaya.
Headstuf mengatakan jika mencampur api dan minuman keras
adalah hiburan khusus dari anggota klub
Hellfire, dan Richard Chappell Whaley. Dia memiliki obsesi tidak sehat dengan
api hingga ia dijuluki ‘Burn –chapel’.
Ia membakar markas Montpelies Hill di Hellfire Club setelah
menyiram pelayan dengan brendi dan membakarnya.
Para sejarawan setuju bahwa pertemuan klub itu selalu
dimulai dengan minuman bernama schalteen yang merupakan perpaduan dari wiski,
mentega, lada dan gula.
Simon Luttrell adalah salah satu anggota yang terkenal dari
Hellfire Club Irlandia. Satu biografi menyebutnya sebagai seseorang yang
mengerikan. Sebuah cerita mengaitkannya dengan Darkey Kelly, nyonya rumah
bordil dari Dublin.
Dasar cerita paling umum mengatakan jika Kelly hamil dengan
Luttrell dan mencoba memerasnya. Luttrell kemudian menuduhnya sebagai penyihir
dan Kelly dieksekusi pada 1760.
Lampiran dari surat kabar di waktu itu menunjukkan jika
Luttrell yang pada saat iitu merupakan anggota House of Commons dan Sheriff of
Dublin kemungkinan memiliki peran berbeda. Menurut para peneliti yang menyisir Arsip
Nasional, kisah Kelly kemungkinan dikacaukan dengan skandal lain yang
melibatkan Luttrell. Kisah di mana putranya dituduh melakukan pelecehan seksual
terhadap serang gadis remaja.
Klub Hellfire dikabarkan bersekutu dengan iblis, tetapi para
sejarawan kini tahu mereka mengejek gereja.
Garu seorang anggota klub Hellfire yang sangat skeptis
dengan agama. Menurut sebuah surat yang ditulis seorang anggota dengan nama
samaran Morlock mengatakan, banyak dari mereka pada dasarnya mengejek gereja.
Morlock menulis tentang latihan klub yang disebut ‘pengorbanan para gadis’ hal
ini bisa jadi merujuk pada pengertian mengambil keperawanan para gadis dengan
janji untuk setia.
Ketika Philip Wharton pertama kali memulai Hellfire Club,
The Dabbler mengatakan bahwa klub itu didedikasikan untuk minum, melakukan
tindakan cabul, dan penghujatan. Beberapa anggota akan mengenakan atribut
keagamaan untuk melakukan hujatan. Klub itu kemudian secara resmi ditutup pada
1721, karena penistaan agama.
Comments
Post a Comment