Agatha Christie Dan Tuduhan Ia Menginspirasi Pembunuhan Skip to main content

Agatha Christie Dan Tuduhan Ia Menginspirasi Pembunuhan



Agatha Christie adalah salah satu penulis terhebat di abad ke-20, karya-karyanya antara lain Pembunuhan di Orient Express (1934), Pembunuhan ABC (1935), dan And Then There There None (1939). Tetapi Agatha Christie juga menaruh minat dalam menyelidiki kejahatan sesungguhnya, tidak hanya  fiksi.

The Detection Club didirikan pada tahun 1930 oleh Anthony Berkeley, sebagai kumpulan penulis kejahatan berbahasa Inggris. Christie menjadi salah satu dari 26 anggota pendiri, dan semuanya adalah bagian dari generasi baru novelis  setelah perang dunia pertama.

Mereka menangkap kesuraman dari dekade setelah perang dalam tulisannya, dan menjadi kaum revolusioner yang pengaruhnya masih terasa di buku-buku, acara TV, film, dan dalam setiap genre, mulai dari film slasher hingga menegangkan.

26 anggota pendiri Klub Deteksi, termasuk dua dokter R. Austin Freeman dan Robert Eustace, empat veteran intelijen militer Ronald Knox, Millward Kennedy, Manning Coles, dan AEW Mason, dan seorang profesor kimia JJ Connington, Agatha Christie, Anthony Berkeley, G.K. Chesterton, Dorothy L. Sayers.

Anggota Klub Deteksi memegang standar tinggi dalam tulisan mereka, sehingga akan ditunjukkan langkah demi langkah bagaimana orang-orang seperti Hercule Poirot, karangan Agatha Christie menyelesaikan kejahatan menggunakan bukti yang disajikan dan keterampilan penalaran.

Kelompok penulis ini menggunakan kisah kejahatan sebenarnya sebagai referensi dalam tulisan mereka. Agatha Christie misalnya merujuk pada penculikan bayi Lindbergh tahun 1932 di Murder on the Orient Express.

Kontroversi Edith Thompson adalah misteri panas pada masanya. Pada tahun 1923, wanita berusia 31 tahun itu digantung di Penjara Holloway di London karena pembunuhan suaminya yang kejam, Percy.

Edith memiliki hubungan dengan pelaut muda bernama Frederick Bywaters. Ia selalu bercerita padanya tentang jiwanya yang tersiksa dan berbagi perasaan tidak bahagia. Namun, suatu malam ketika Percy dan Edith berjalan pulang dari stasiun kereta api, Bywaters melompat keluar dan menikam Percy dengan fatal.

Pasangan kekasih ini dijatuhi hukuman gantung. Edith dihukum karena dalam surat-suratnya yang diperkirakan berisi  50.000 kata untuk Bywater, dia mengisyaratkan kematian Percy dan berfantasi untuk meracuninya. Tetapi, tidak ada bukti bahwa Edith mengetahui rencana Bywater, dan bahkan dia menyatakan tidak bersalah. Namun dengan beberapa kata yang ditulisnya,  dia dijatuhi hukuman mati.

Klub Deteksi marah. Fiksi pertama yang terinspirasi oleh kasus ini adalah Messalina of the Suburbs oleh E.M Delafield (1924), diikuti The Documents in the Case (1930) oleh Dorothy L.Sayers dan Robert Eustace.

Agatha Christie merujuk kasus ini di Crooked House (1949) dan pendiri Klub Deteksi Anthony Berkley secara khusus marah dengan tindakan ketidakadilan dan kebencian terhadap wanita ini, yang paling jelas ia tulis dalam karyanya As For the Woman (1939).

Meskipun terinspirasi oleh peristiwa nyata, ini masih fiksi teknis. Tetapi pada tahun 1936, kelompok ini menulis berbagai jenis kejahatan yang benar-benar pernah terjadi, berupa  antologi tujuh cerita, oleh tujuh anggota Klub Deteksi, yang menceritakan kembali kasus-kasus kejahatan dari abad ke-19 hingga 1930-an.

Mereka tidak hanya memeriksa bukti, tetapi mengeksplorasi motif dan psikologi para pelaku, dan bahkan memasukkan rincian baru.
Agatha Christie tidak berkontribusi pada buku ini, tetapi dia dituduh menginspirasi pembunuhan nyata dan membantu mengungkap percobaan pembunuhan. Surat kabar The Daily Mail secara langsung menyebut jika ia memberi pembunuh berantai Inggris, Graham Young ide-ide pembunuhan.

Tidak ada yang peduli pada fakta bahwa Young, alias Poacer Teacup, telah mempelajari racun dan bahan kimia sejak usia dini. Pers terus mengklaim dia mendapatkan ide dari novel Christie The Pale Horse (1961), dan bahwa penulis telah mengilhami dia untuk membunuh tiga orang dan meracuni tujuh lainnya.

Saat Christie tertekan, ia mendapat penghiburan dari sepucuk surat yang tiba pada 1975, tak lama sebelum kematiannya. Surat itu ditulis oleh seorang wanita di Amerika Latin, yang mengklaim bahwa ia dapat menemukan efek keracunan thallium dari deskripsi Christie di The Pale Horse, dan bertindak berdasarkan kecurigaannya - belakangan diketahui bahwa suami temannya berusaha membunuhnya.

Christie, menjadi presiden Klub Deteksi pada tahun 1957 sampai kematiannya pada tahun 1976.


Sumber : The Vintage News


Comments

Popular posts from this blog

Ordo St. Lazarus, Misteri Para Ksatria Dengan Penyakit Kusta

Dokumen-dokumen abad pertengahan menyebutnya sama dengan Knights Templar yang terkenal, Knights Hospitaller yang kuat (atau Knights of St John), dan Knights Teutonic yang brutal. Sementara ketiganya masih menjadi subjek penelitian tanpa akhir, legenda dan budaya pop menata ulang penggunaan lambang salib hijau Ksatria St Lazarus dalam sejarah perang suci. Sebenarnya ada enam orang kudus Katolik Roma yang dikenal yang disebut Lazarus, dan tidak jelas yang mana yang dihormati. Dua yang paling mungkin adalah Lazarus dari Betany dan pengemis Lazarus yang ditolak oleh orang kaya, tetapi menemukan tempatnya di surga. Lazarus pengemis diyakini oleh para sarjana menderita kusta, dan kedua tokoh ini telah tergabung dalam imajinasi Abad Pertengahan sebagai hasil dari citra mengerikan dari penderita kusta. Singkatnya, satu orang dibangkitkan dari kematian, dan yang lainnya diangkat ke surga dari keadaan mati. Kusta adalah infeksi bakteri kronis yang mempengaruhi saraf ekstremitas, kuli...

5 Dongeng Disney yang Diambil Dari Kisah Nyata

Banyak dari kita tumbuh dengan menonton film-film Disney dan kisah tentang para putri, peri dan ratu jahat yang menjadi bagian dari zeitgeist modern. Beberapa film asli dari Disney terinspirasi oleh cerita rakyat kuno - seperti putri Salju, Cinderella, dan Putri Duyung semuanya terinspirasi oleh dongeng Eropa. Tetapi tidak semuanya adalah dongeng, beberapa cerita didasarkan pada kisah nyata. Kisah-kisah itu mungkin telah diperindah,  atau diberi sentuhan lebih banyak oleh Disney Baca juga : ChiloĆ© Pulau Paling Misterius Di Chili Pocahontas Film Disney yang paling terkenal berdasarkan sejarah nyata adalah film Pocahontas 1995 - sebuah roman musikal yang berfokus pada hubungan antara puteri Powhatan Pocahontas dan pemukim Inggris John Smith. Film ini berkisah tentang ketegangan antara penduduk asli Amerika dan Inggris yang  mencoba mengambil tanah penduduk setempat, tetapi berakhir dengan Pocahontas menyelamatkan nyawa Smith yang memfasilitasi gencatan senj...

Frank Abagnale, Penipu Jenius Yang Sukses Kelabui FBI

Bagian dari kehidupan Frank Abagnale yang luar biasa digambarkan dalam film Catch Me If You Can, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio. Baik film dan drama Broadway pada 2011 didasarkan pada memoar Abagnale sendiri dengan judul yang sama, ditulis pada 1980. Dilahirkan pada 27 April 1948, Frank Abagnale Jr dibesarkan di New York bagian utara. Orang tua Abagnale bercerai sejak dini. Hidup dengan ayahnya membuat Abagnale mulai mengutil di usia belasan tahun. Ayahnya mengizinkannya menggunakan kartu kredit, membuat Abagnale memiliki kesempatan mengutil uang dan mengambil keuntungan dari kartu ayahnya. Dia akan membeli barang-barang, dan kemudian mendapatkan bagian dari penjualan kembali dengan uang tunai. Ia berbagi sebagian uang dengan para pegawai yang melakukan transaksi. Penipuan itu berhasil sampai ayah Abagnale mendapatkan tagihan kartu kredit dalam jumlah besar. Tidak lama setelah ditangkap dan dikirim ke sekolah untuk anak-anak nakal, Abagnale melarikan diri dari rumah p...