Ancient Origins.net (26/12/2019) - Eye of Providence (dikenal juga sebagai mata yang melihat segalanya) adalah simbol yang terkenal dan populer. Simbol ini telah digunakan selama berabad-abad dalam konteks agama dan sekuler. Oleh karena itu perwakilannya dapat ditemukan di banyak tempat.
Eye of Providence umumnya digambarkan sebagai mata tunggal yang berada dalam segitiga. Penggambaran simbol ini yang paling awal diketahui berasal dari Renaissance. Namun demikian, mata memiliki makna simbolis yang kuat di banyak budaya selama perjalanan sejarah.
Salah satu simbol yang paling terkenal adalah Eye of Horus (dikenal juga sebagai Wadjet, yang berarti 'Whole One'), yang sangat populer di kalangan orang Mesir kuno. Menurut mitologi Mesir kuno, Horus kehilangan mata kirinya saat pertempuran dengan pamannya, Seth. Mata ini secara ajaib dipulihkan oleh dewi Hathor, yang diyakini sebagai ibu atau istri Horus. Dengan demikian, Mata Horus menjadi simbol penyembuhan.
Referensi pihak ketiga
Dalam mitos lain, Horus mengarahkan matanya kepada ayahnya, Osiris, untuk membantunya memerintah Dunia Bawah. Osiris memakan mata itu dan ia hidup kembali. Dengan demikian, dalam mitos ini, mata menjadi simbol kehidupan dan kebangkitan.
Mitos-mitos ini berfungsi untuk mempopulerkan Eye of Horus sebagai simbol pelindung, dan karena itu umumnya dijadikan jimat pelindung. Jimat semacam itu populer bahkan hari ini.
Orang Mesir kuno memiliki simbol lain yang mirip dengan Mata Horus, yang dikenal sebagai Mata Ra. Berbeda dengan Eye of Horus, ini adalah simbol agresif yang berfokus pada aspek destruktif dewa Ra.
Referensi pihak ketiga
Representasi Eye Providence yang paling awal diketahui berasal dari Renaissance. Representasi ini ditemukan dalam lukisan 1525 yang disebut Perjamuan di Emaus oleh pelukis Italia Jacopo Pontormo. Subjek dari lukisan ini adalah bagian kedua dari kisah 'Jalan Menuju Emaus' yang ditemukan menjelang akhir Injil menurut Lukas.
Comments
Post a Comment