Butterfly effect, Pembunuhan yang Berujung Mengacaukan Hong Kong Skip to main content

Butterfly effect, Pembunuhan yang Berujung Mengacaukan Hong Kong


Chan Tong-kai, mengaku membunuh pacarnya yang hamil pada Februari tahun lalu.

Ia merupakan siswa Hong Kong yang terlibat pembunuhan mengerikan yang, tanpa diduga menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis politik terburuk sejak penyerahan 1997 dan berimbas pada pemilihan Taiwan tahun depan.

Staf di Purple Garden Hotel tempat pembunuhan itu terjadi, enggan membahas kasus tersebut.

Chan, 19, dituduh membunuh Poon Hiu, 20, beberapa hari setelah mereka check-in. Dalam sebuah pernyataan, operator hotel mengatakan bahwa ayah Poon datang sebulan kemudian dan meminta rekaman kamera pengawas  yang akhirnya membantu polisi memecahkan kasus ini.

Chan dijatuhi hukuman di Hong Kong atas tuduhan pencucian uang yang berasal dari pembunuhan Poon. Tetapi 19 bulan setelah pembunuhan itu, ekstradisi pemerintah Hong Kong  memungkinkan Chan dikirim ke Taiwan menghadapi dakwaan di sana. Hal ini  menyebabkan protes.

Para kritikus mencatat bahwa RUU itu menetapkan ekstradisi ke yurisdiksi  Hong Kong yang tidak memiliki perjanjian formal termasuk Taiwan, tetapi yang lebih penting bagi warga Hongkong dan Cina daratan.

Chan Tong-kai tiba di pengadilan Hong Kong pada 29 April. Ia dipenjara selama 29 bulan karena pencucian uang tetapi mengakui membunuh pacarnya, Poon Hiu-wing, di Taiwan.

Sejak Juni, ratusan ribu warga Hongkong berulang kali turun ke jalan untuk menyuarakan oposisi terhadap RUU tersebut, yang sejak itu telah ditangguhkan, dan menyerukan penyelidikan atas tindakan polisi terhadap para demonstran.

Sejak kasus Chan, Taiwan terikat dengan RUU ekstradisi dan protes. Protes-protes itu, kini memasuki minggu ke-12, dan telah menjadi topik paling dominan dalam berita dan diskusi sehari-hari di Taiwan.

Comments

Popular posts from this blog

Ordo St. Lazarus, Misteri Para Ksatria Dengan Penyakit Kusta

Dokumen-dokumen abad pertengahan menyebutnya sama dengan Knights Templar yang terkenal, Knights Hospitaller yang kuat (atau Knights of St John), dan Knights Teutonic yang brutal. Sementara ketiganya masih menjadi subjek penelitian tanpa akhir, legenda dan budaya pop menata ulang penggunaan lambang salib hijau Ksatria St Lazarus dalam sejarah perang suci. Sebenarnya ada enam orang kudus Katolik Roma yang dikenal yang disebut Lazarus, dan tidak jelas yang mana yang dihormati. Dua yang paling mungkin adalah Lazarus dari Betany dan pengemis Lazarus yang ditolak oleh orang kaya, tetapi menemukan tempatnya di surga. Lazarus pengemis diyakini oleh para sarjana menderita kusta, dan kedua tokoh ini telah tergabung dalam imajinasi Abad Pertengahan sebagai hasil dari citra mengerikan dari penderita kusta. Singkatnya, satu orang dibangkitkan dari kematian, dan yang lainnya diangkat ke surga dari keadaan mati. Kusta adalah infeksi bakteri kronis yang mempengaruhi saraf ekstremitas, kuli...

5 Dongeng Disney yang Diambil Dari Kisah Nyata

Banyak dari kita tumbuh dengan menonton film-film Disney dan kisah tentang para putri, peri dan ratu jahat yang menjadi bagian dari zeitgeist modern. Beberapa film asli dari Disney terinspirasi oleh cerita rakyat kuno - seperti putri Salju, Cinderella, dan Putri Duyung semuanya terinspirasi oleh dongeng Eropa. Tetapi tidak semuanya adalah dongeng, beberapa cerita didasarkan pada kisah nyata. Kisah-kisah itu mungkin telah diperindah,  atau diberi sentuhan lebih banyak oleh Disney Baca juga : ChiloĆ© Pulau Paling Misterius Di Chili Pocahontas Film Disney yang paling terkenal berdasarkan sejarah nyata adalah film Pocahontas 1995 - sebuah roman musikal yang berfokus pada hubungan antara puteri Powhatan Pocahontas dan pemukim Inggris John Smith. Film ini berkisah tentang ketegangan antara penduduk asli Amerika dan Inggris yang  mencoba mengambil tanah penduduk setempat, tetapi berakhir dengan Pocahontas menyelamatkan nyawa Smith yang memfasilitasi gencatan senj...

Frank Abagnale, Penipu Jenius Yang Sukses Kelabui FBI

Bagian dari kehidupan Frank Abagnale yang luar biasa digambarkan dalam film Catch Me If You Can, yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio. Baik film dan drama Broadway pada 2011 didasarkan pada memoar Abagnale sendiri dengan judul yang sama, ditulis pada 1980. Dilahirkan pada 27 April 1948, Frank Abagnale Jr dibesarkan di New York bagian utara. Orang tua Abagnale bercerai sejak dini. Hidup dengan ayahnya membuat Abagnale mulai mengutil di usia belasan tahun. Ayahnya mengizinkannya menggunakan kartu kredit, membuat Abagnale memiliki kesempatan mengutil uang dan mengambil keuntungan dari kartu ayahnya. Dia akan membeli barang-barang, dan kemudian mendapatkan bagian dari penjualan kembali dengan uang tunai. Ia berbagi sebagian uang dengan para pegawai yang melakukan transaksi. Penipuan itu berhasil sampai ayah Abagnale mendapatkan tagihan kartu kredit dalam jumlah besar. Tidak lama setelah ditangkap dan dikirim ke sekolah untuk anak-anak nakal, Abagnale melarikan diri dari rumah p...