Listverse.com (4/7/2019) - Perang adalah salah satu konstanta umat manusia. Tidak peduli seberapa banyak perubahan teknologi, manusia masih menghabiskan waktu untuk saling membunuh. Dengan demikian, tidak dapat dihindari bahwa generasi muda saat ini akan mengalami perang. Satu-satunya pertanyaan adalah kapan.
Perang Siberia Tiongkok-Rusia

Saat ini, Cina dan Rusia adalah penguasa besar di sebelah timur Pegunungan Ural. Keduanya memiliki pasukan yang luas dan persenjataan nuklir, keduanya juga memiliki klaim atas Siberia. Siberia yang berpenduduk jarang dan kaya sumber daya lebih besar dari Kanada, telah lama menjadi perhatian Tiongkok. Beijing menganggap dirinya memiliki klaim historis atas setidaknya bagian timur Siberia, karena banyak etnis Cina menetap di perbatasan Rusia. Bagi Kremlin, ini bisa jadi masalah.
Perang Baltik

Setelah sempat melakukan pencaplokan atas Crimea, Eropa cukup gelisah tentang kemungkinan perang dengan Rusia yang bisa bisa terjadi di masa depan.
Musim Semi Korea Utara

Terakhir kali kediktatoran komunis mengalami kemunduran terjadi di Rumania, di mana pemberontakan rakyat menewaskan lebih dari 1.100 orang dalam waktu kurang dari 10 hari.
Perang Gerilya Urban di Eropa dengan ISIS

Dihadapkan pada serangan udara dan kekacauan ekonomi, ISIS berada di ambang kehancuran. Tapi mereka tidak akan kalah dengan mudah. Jika negara mereka runtuh, kemungkinan anggota ISIS akan melakukan perlawanan langsung ke Eropa dengan melakukan perang gerilya yang mematikan di perkotaan.
Perang Saudara Venezuela

Jalan-jalan di Caracas tidak memiliki hukum. Barang-barang pokok tidak mungkin dibeli. Inflasi lebih dari 500 persen dan bisa mencapai 1.600 persen. Ada protes, kekerasan, korupsi yang merajalela, kebrutalan polisi, dan pemerintahan paranoid. Potensi hasil akhir dari anarki ini mungkin bisa mengarah pada Perang sipil. Maduro tidak mau menyingkir sementara penduduk Venezuela yang lapar bisa saja mengangkat senjata.
Comments
Post a Comment