Praktek Onmyōdō memiliki sejarah perdebatan di Jepang. Onmyōdō, secara harfiah berarti, 'jalan Yin dan Yang'. Pada abad ke-5/6, prinsip-prinsip Yin-Yang dan penggunaan lima elemen ditransmisikan ke Jepang dari Cina bersama dengan Buddhisme dan Konfusianisme.
Praktek-praktek esoterik ini dikombinasikan dengan agama-agama lokal untuk menciptakan apa yang kemudian disebut Onmyōdō.
Pada abad ke-10 praktiknya telah mapan. Tetapi pada abad ke-19 praktek ini ilegal untuk dilakukan.
Karena dilarang pada 1800-an, banyak dari para praktisi Onmyōdō bersembunyi dan sejumlah sekte lain dilenyapkan. Banyak dari ritual dan catatan yang ada saat ini diciptakan kembali berdasarkan beberapa catatan tertulis yang ditemukan dalam teks yang ditinggalkan oleh para praktisi periode Heian.
Periode Heian adalah masa kejayaan bagi Onmyōdō yang sangat populer di kalangan bangsawan dan orang-orang istana. Seorang praktisi Onmyōdō disebut Onmyōji (陰陽師). Dan yang paling terkenal adalah penyihir Heian, Abe no Seimei (安 倍 晴明).
Ada berbagai legenda seputar kelahirannya tetapi yang paling terkenal adalah, ibunya dikatakan sebagai Kitsune (siluman rubah) bernama Kuzu No Ha (葛 の の) yang jatuh cinta dengan manusia setelah diselamatkan dari penangkapan.
Keluarga Tsuchimikado (土 御 門) keturunan dari Abe, menjadi peramal terkenal yang bekerja pada posisi tinggi di pengadilan Kekaisaran Jepang setelah kematian Abe No Seimeis pada usia 85 tahun pada 1005.
Abe terkenal karena dapat secara akurat memprediksi jenis kelamin anak-anak sebelum mereka dilahirkan. Banyak wanita bangsawan Heian datang padanya dengan harapan bahwa dia akan memberi mereka berita bahwa seorang pewaris laki-laki akan lahir.
Ia sering membaca bintang-bintang untuk mengetahui peristiwa pertempuran. Dan memiliki keahlian dalam geomansi (seperti Feng-Shui).
Abe juga membuat penggunaan Seimei Kikyō (晴明 紋) terkenal sebagai simbol mistik bintang berujung lima yang disebut di Barat sebagai pentagram.
Comments
Post a Comment